Pemerintah Pangkas Bank Penyalur KPR Bersubsidi 

Pemerintah Pangkas Bank Penyalur KPR Bersubsidi 

Metroterkini.com - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Pusat Dana Pembiayaan Perumahan (PPDPP), Ditjen Pembiayaan Perumahan memangkas jumlah bank penyalur dana Kredit Perumahan Rakyat Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (KPR FLPP) bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) tahun anggaran 2019 dari yang saat ini 43 menjadi tinggal 25.

Bank-bank pelaksana tersebut terdiri dari empat bank umum nasional, dua bank umum syariah, 13 bank pembangunan daerah, serta enam bank pembangunan daerah syariah. Ke- 25 bank pelaksana tersebut; BTN, BNI, BRI, dan Bank Mandiri, BRI Syariah, Bank BTN Syariah, Bank Sumut Syariah, BJB Syariah, Bank Sulselbar Syariah, Bank Jatim Syariah, Bank Sumselbabel Syariah, dan Bank Kalsel Syariah, Bank Papua, BJB, Bank Sumut, Bank Kalbar, Bank Sultra, Bank Sulselbar, Bank Sumselbabel, Bank NTT, Bank Jambi, Bank Jatim, Bank Nagari, Bank Kalteng, dan Bank Kalsel.

Direktur Utama PPDPP Budi Hartono mengatakan pemangkasan dilakukan setelah pemerintah mengevaluasi penyaluran KPR FLPP dari 43 bank penyalur. Hasil evaluasi menunjukkan dari 43 bank penyalur, yang memenuhi kriteria untuk kembali menyalurkan KPR FLPP karena capaian realisasi penyaluran mereka pada 2018 ini berhasil mencapai 100 unit, hanya 25 bank saja.

Budi mengatakan bagi bank yang belum memenuhi target capaian yang ditetapkan tapi masih berminat menyalurkan KPR FLPP, mereka masih punya kesempatan. PPDPP akan melakukan penilaian kembali pada Januari-Maret 2019.

Jika dari hasil penilaian tersebut, bank dinyatakan memenuhi persyaratan dapat menyalurkan kredit kembali yang tanda tangan kerja sama penyalurannya akan dilakukan April  2019.

"Hal ini dilakukan dalam upaya untuk memberikan yang terbaik dan agar bank hati-hati dalam melakukan perencanaan kuota ke depan dengan memperhatikan kapasitas internal, potensi penawaran dan permintaan dari rumah yang ada," ujar Budi dalam pernyataan yang dikeluarkan pekan ini.

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono berharap pelibatan perbankan dalam penyaluran KPR FLPP bisa membuat pencapaian Program Satu Juta Rumah yang saat ini sedang dilaksanakan pemerintah lebih optimal lagi. [cnn]

Berita Lainnya

Index